EFISIENSI PRETREATMENT DALAM PENGOLAHAN BAMBU MENJADI BIOETANOL

Authors

  • Nissa Maftucha Institut Sains dan Teknologi Nasional
  • Rika Amelia Institut Sains dan Teknologi Nasional
  • Vilya Syafriana, S.Si., M.Si. Institut Sains dan Teknologi Nasional

Keywords:

Bambu, Bioetanol, Pretreatment Asam, Pretreatment Basa

Abstract

Kebutuhan bahan bakar di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya sehingga diperlukan optimalisasi pembaruan energi untuk mengatasi krisis bahan bakar yang mungkin akan terjadi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan tanaman bambu (Bambusa sp.) menjadi bioetanol. Namun, dalam pengolahannya diperlukan proses yang cukup panjang dan memakan banyak waktu. Oleh karena itu, tahap pretreatment menjadi solusi karena dapat menghemat waktu pada proses hidrolisis dan fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode pretreatment kimia dalam pembuatan bioetanol dari tanaman bambu (Bambusa sp.). Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan membandingkan beberapa jurnal yang mengkaji mengenai metode pretreatment asam dan metode pretreatment basa. Hasil menunjukkan bahwa metode pretreatment basa memiliki nilai persentase delignifikasi dan degradasi yang lebih besar dibandingkan dengan pretreatment asam. Hal ini disebabkan karena penggunaan reagen basa lebih baik dalam mendelignifikasi dan mampu menyebabkan dekristalisasi selulosa dan hemiselulosa. Selain itu, pretreatment basa tidak memerlukan biaya yang mahal dan dapat mengatasi korosi. Juga, kondisi reaksi yang menguntungkan karena tidak menghasilkan produk samping berupa furfural. Dengan demikian, penggunaan basa sebagai reagen lebih efisien untuk produksi bioetanol dari bambu dibandingkan menggunakan reagen asam. 

Downloads

Published

2022-10-14

How to Cite

Maftucha, N., Amelia, R., & Syafriana, V. (2022). EFISIENSI PRETREATMENT DALAM PENGOLAHAN BAMBU MENJADI BIOETANOL. Lomba Karya Tulis Ilmiah, 3(1), 87–102. Retrieved from https://journal.ittelkom-sby.ac.id/lkti/article/view/230