Pengembangan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Melalui Pengaplikasian Jaringan 5G

Authors

  • Rian Gunawan Institut Teknologi Telkom Surabaya
  • Eldado Khrisna Putra Institut Teknologi Telkom Surabaya
  • Miaka Awang Setiawan Institut Teknologi Telkom Surabaya
  • Hamzah U. Mustakim Institut Teknologi Telkom Surabaya

Keywords:

drone, maritim, 5G, UAV

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, akan tetapi di sisilain Indonesia banyak mendapatkan masalah-masalah serius seperti legal fishing, data yang di peroleh dari kementrian kelautan dan perikanan sebanyak 488 kapal, dengan rincian Vietnam 276 kapal, Filipina 90 kapal, Thailand 50 kapal, Malaysia 41 kapal, Indonesia 26 kapal, Papua Nugini 2 kapal, Tiongkok 1 kapal, Belize 1 kapal dan tanpa negara 1 kapal. Hal ini membuat reputasi Indonesia sebagai bangsa maritim hilang, maka dari itu untuk melakukan pengaman Indonesia mengirimkan beberapa kapal perang yang bertugas untuk mengamankan perbatasan-perbatasan rawan legal fishing,akan tetapi hal ini memerlukan budget yang sangat tinggi di karenakan kapal-kapal patrol memerlukan bahan bakar yang tidak sedikit di tambah dengan pasokan makan tiap hari untuk para tentara yang bertugas. Oleh karena itu untuk memangkas budget yang di perlukan untuk mengamankan daerah kami memiliki solusi yaitu dengan bantuan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau peswat tanpa awak. Yang mana pesawat tanpa awak ini mengantikan posisi kapal-kapal tadi sebagai
penjaga perbatasan laut. Uav ini kami namakan DMR-10, yang mana uav ini memiliki fitur seperti kamera resolusi tinggi yang menunakan sensor sony dengan 3 axis gimbal, dan kamera infrared, uav ini juga ditanamkan beberapa teknologi cangih sepeti gps geodetik, sensor angin, sensor suhu. Sistem remote control dari drone uav ini yang mana remot control mengirimm sinyal 5G ke bts dan sinyal 5G yang adaa di bts di antarkan ke satelit nantinya sinya 5G yang di terima satelit di sampaikan ke uav ini. Dengan adanya sistem ini informasi yang di rekam oleh uav semua data yang terkumpul itu di terima remote control secara real tiime. Teknologi yang bisa kita ciptakan ini mampu untuk meningkatkan kualitas pertahanan maritim negara kita dan memperkecil pengeluaran negara dalam pembelian drone dari negara lain. Dengan DMR-01 ini, Negara Indonesia dapat memeperkecil pengeluaran biaya dalam
pengembangan drone demi pertahanan negara. DMR-01 juga bisa menjadi dasar yang memotivasi Anak-anak bangsa lain untuk mengembangkan Drone mereka masing-masing. Kedepanya DMR-01 dapat ditingkatkan lagi dari fungsinya yang berawal dari yang hanya untul surveillance menjadi fungsi yang dapat membantu melindungi negara melalui Air Support.

Author Biographies

Rian Gunawan, Institut Teknologi Telkom Surabaya

Program Studi Teknik Telekomunikasi

Eldado Khrisna Putra, Institut Teknologi Telkom Surabaya

Program Studi Teknik Telekomunikasi

Miaka Awang Setiawan, Institut Teknologi Telkom Surabaya

Program Studi Teknik Telekomunikasi

Hamzah U. Mustakim, Institut Teknologi Telkom Surabaya

Program Studi Teknik Telekomunikasi

Downloads

Published

2020-04-15

How to Cite

Gunawan, R. ., Putra, E. K. ., Setiawan, M. A. ., & Mustakim, H. U. . (2020). Pengembangan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Melalui Pengaplikasian Jaringan 5G. Lomba Karya Tulis Ilmiah, 1(1), 61–67. Retrieved from https://journal.ittelkom-sby.ac.id/lkti/article/view/26