BIOREMEDIASI LIMBAH CAIR BATIK DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN BAHAN ALAMI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE

Authors

  • Kyla Amalia Gala Universitas Gadjah Mada
  • Sebastian Binsar Pangaribuan Universitas Gadjah Mada
  • Yuwana Seconda Priyabekti Universitas Gadjah Mada
  • Danang Tri Hartanto, S.T., M.Eng Universitas Gadjah Mada

Keywords:

Bioremediasi, Logam Berat, Bahan Alami

Abstract

Batik merupakan salah satu ikon budaya Indonesia yang mendunia. Salah satu daerah penghasil batik terbesar di Indonesia adalah Yogyakarta. Pada tahun 2019, terdapat 1195 unit usaha batik di Yogyakarta. Namun, pewarna batik menghasilkan limbah yang dapat menaikkan kadar BOD, COD, dan Cr(VI) yang dapat mencemari lingkungan. Sebagian besar industri batik ini membuang limbah cairnya langsung ke sungai atau tanah tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme pengolahan limbah cair batik yang mampu memisahkan bahan berbahaya pada limbah batik cair dengan efisien, ramah lingkungan, serta ekonomis untuk industri. Sistem pengolahan limbah secara alami dapat menggunakan tumbuhan seperti Thalia geniculate (kana lonceng) atau bahan-bahan sekitar, seperti pasir, kerikil, dan arang. Namun, metode tersebut membutuhkan waktu yang relatif lama dan efektivitas yang rendah. Kami mengusulkan metode bioremediasi dengan Saccharomyces cerevisiae sebagai peningkat efisiensi metode filtrasi alami tersebut. Proses ini mampu menurunkan kadar BOD sebanyak 89,96%, COD sebanyak 92,75%, dan Cr(VI) sebanyak 95,94%. Data limbah cair batik yang digunakan diambil dari penelitian BTKL-PP Yogyakarta. Awalnya, pewarna tekstil dialirkan pada tangki pertama yang berisi lahan basah buatan terdiri dari tiga lapisan, yaitu arang, kerikil, dan pasir yang ditanami kana lonceng untuk mengurangi kadar kandungan pencemar. Kemudian, limbah yang telah mengalami filtrasi dialirkan pada bioreaktor untuk diserap kandungan logam beratnya nya oleh Saccharomyces cerevisiae yang dimobilisasi dan diberikan nutrien tetes tebu. Proses ini lebih ekonomis dan lebih unggul 12,92% dari sistem elektrokoagulasi yang membutuhkan daya yang lebih tinggi.

Downloads

Published

2023-01-30

How to Cite

Gala, K. A., Pangaribuan, S. B., Priyabekti, Y. S., & Hartanto, S.T., M.Eng, D. T. (2023). BIOREMEDIASI LIMBAH CAIR BATIK DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN BAHAN ALAMI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE. Lomba Karya Tulis Ilmiah, 4(1), 69–87. Retrieved from https://journal.ittelkom-sby.ac.id/lkti/article/view/283