BIOPESTISIDA KULIT NANAS (ANANAS COMOSUS) SEBAGAI TEKNOLOGI PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN

Authors

  • Rengganis Tahtameirosi Sekolah Menengah Kejuruan SMTI Yogyakarta
  • Aliya Salma Hidayah Sekolah Menengah Kejuruan SMTI Yogyakarta
  • Dessy Syanika Az-zahra Sekolah Menengah Kejuruan SMTI Yogyakarta
  • Ariani Puspita Sari, S.P Sekolah Menengah Kejuruan SMTI Yogyakarta

Keywords:

Bayam, Biopestisida Kulit Nanas dan Ulat Grayak

Abstract

Tanaman bayam (Amaranthus Sp.) sering dikenal sebagai sayuran daun rendah kalori dan kaya serat. Konsumsi bayam di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya tetapi belum diimbangi ketersediaan bayam yang cukup karena serangan hama ulat grayak (Spodoptera litura F). Disisi lain, umumnya petani menggunakan pestisida sintetis. Efek negatif dari penggunaan pestisida sintetis yaitu terjadi resistensi pada hama, resurjensi, residu pada hasil panen, dan pencemaran lingkungan. Maka, muncul solusi alternatif untuk membuat biopestisida berbahan baku limbah kulit nanas karena volume ekspor nanas di Indonesia begitu besar yakni mencapai 1,83 juta ton pada tahun 2014. Flavonoid pada kulit nanas bersifat disinfektan dan tannin berperan sebagai racun sistemik pada ulat grayak. Tujuan penelitian yaitu memperoleh konsentrasi yang efektif untuk mengendalikan ulat grayak, mengetahui pengaruh ekstrak kulit nanas terhadap tanaman bayam, mengetahui kandungan biopestisida kulit nanas, dan mengetahui nilai ekonomis biopestisida kulit nanas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2022 di Laboratorium OTK SMK-SMTI Yogyakarta, Chem-Mix Pratama, dan rumah peneliti. Menggunakan metode eksperimen. Perlakuan uji terdiri 6 variasi yaitu 25%, 50%, 75%, 100%, penambahan Rizotin dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 50% efektif mengendalikan hama pada tanaman bayam dengan tingkat populasi total hama sebanyak 0,4 individu/petak dan lebih rendah dibanding konsentrasi 25% maupun kontrol. Hasil uji laboratorium menyatakan biopestisida kulit nanas mengandung flavonoid sebesar 60% dan tanin sebesar 3,77%. Usaha ini cukup feasible karena didapatkan BEP sebanyak 27 botol/bulan, ROI sebesar 27% dan pengembalian investasi dalam waktu 1,7 bulan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan solvent lain agar diperoleh ekstrak yang lebih maksimal.

Downloads

Published

2023-01-30

How to Cite

Tahtameirosi, R., Hidayah, A. S., Az-zahra, D. S., & Sari, S.P, A. P. (2023). BIOPESTISIDA KULIT NANAS (ANANAS COMOSUS) SEBAGAI TEKNOLOGI PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN. Lomba Karya Tulis Ilmiah, 4(1), 229–239. Retrieved from https://journal.ittelkom-sby.ac.id/lkti/article/view/295